.jpeg)
SDN 7 Sumberagung.
Gesah.co.id – Dunia pendidikan di Kecamatan
Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, kembali mendapat sentuhan positif dari
kehadiran pelaku investasi PT Bumi Suksesindo (PT BSI). Dua sekolah dasar
mendapat bantuan berupa program rehab bangunan, meliputi SDN 7 Sumberagung dan
SDN 9 Sumberagung.
Program rehab bangunan ini merupakan bagian
dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yang disalurkan oleh PT BSI. PT BSI merupakan
operator tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, yang berlokasi di Desa
Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, dan merupakan anak perusahaan dari PT
Merdeka Copper Gold Tbk.
Sebelum mendapat bantuan, kondisi kedua
sekolah, khususnya SDN 7 Sumberagung, cukup memprihatinkan. Kepala Sekolah SDN
7 Sumberagung, Sujining Tyas Resmi, S.Pd Sd, melaluiGuru kelas 6, Martumi
Nurhayati, S.Pd., mengungkapkan rasa prihatinnya.
“Ya, sebetulnya kita pertama-tama itu jadi
pendidik itu awalnya itu kita sangat miris dengan kondisi gedung kita,”
katanya, Selasa (27/10/2025).
Martumi menambahkan, usulan perbaikan sudah
beberapa kali diajukan melalui Musrenbangdes dan Dinas Pendidikan (Dispendik)
Banyuwangi, namun selalu terkendala dan diminta menunggu.
“Gedung ini kalau hujan itu bocor, kasihan
anak-anak. Bocor, terus kondisi juga memang dirawat. Jadi kelihatan dari luar
itu bagus, tapi sudah di atap-atap itu sudah nggak layak akhirnya,” bebernya.
Namun, kini situasinya berbalik 180
derajat. "Ya kita ada bantuan dari PT BSI, merasa bersyukur. Kita juga
merasa senang. Alhamdulillah sekali kita sangat senang sekarang sudah kita
nyaman. Anak (siswa) lebih nyaman," kata Martumi dengan nada bahagia.
Dia bahkan mengenang, dulu bila hujan tiba,
sekolah seperti "naik kapal" karena banjir. Tetapi kini sudah
teratasi dengan perbaikan irigasi.
Di SDN 9 Sumberagung, perbaikan juga
membawa dampak signifikan. Guru kelas 5, Rudi Istanta, mewakili Kepala Sekolah
SDN 9 Sumberagung, Nurul Fitriyani, S.Pd Sd, menyampaikan rasa terima kasihnya.
"Intinya kami khususnya dari SD 9
sangat berterima kasih karena kita lihat bersama dari yang per kelas itu
tadinya catnya warna-warni sekarang menjadi bersih dengan cat warna putih itu
tadi," tutur Rudi.
Fasilitas vital seperti toilet juga
mengalami peningkatan drastis. Rudi Istanta menjelaskan, fasilitas yang tadinya
untuk kamar mandi anak-anak dan guru awalnya hanya ada satu.
“Sekarang sudah ada empat ruang, jadi bisa
kelas satu sampai kelas enam, intinya tidak berebut untuk ke kamar mandi.
Perbaikan ini, sangat mendorong semangat belajar mengajar,” bebernya.
Community Empowerment & Program Officer
PT BSI, Atika Dewi Evitasari, menjelaskan bahwa renovasi dua SD ini merupakan
lanjutan dari program perbaikan infrastruktur pendidikan yang sebelumnya
berjalan.
"Kita ajukan kembali untuk 2 SD
terdekat yang ada di Sumberagung yang terdekat dengan PT BSI ini untuk kita
rehab hampir rehab total ya malahan yang SDN 9 sama SDN 7 Sumberagung,"
jelas Atika.
Pekerjaan yang dilakukan, lanjutnya,
meliputi perbaikan gedung, pengecatan sekolah, hingga penggantian atap.
Kabar baiknya dari hasil pembangunan yang
sudah terselesaikan, mendapat sambutan baik dari Korwilkersatdik Pesanggaran,
bahkan SDN 7 Sumberagung, diajukan untuk mewakili ajang Sekolah Adiwiyata.
Sementara itu, Community Engagement &
Program Superintendent PT BSI, Amirrul Darmawan, menegaskan bahwa program ini
adalah bagian dari delapan pilar program PPM Perusahaan. Khususnya di sektor
pendidikan.
"Di dua sekolah ini kita sedang
memperbaiki beberapa fasilitas sekolah, seperti atap gedung sekolah yang mulai
rusak, kemudian beberapa bangunan tembok," paparnya.
Pihaknya memastikan, program PPM di bidang
pendidikan ini selalu berkolaborasi dengan Korwilsatdik Pesanggaran, agar tidak
tumpang tindih dengan program pemerintah.
“Harapannya sarana dan prasarana yang ada
di Kecamatan Pesanggaran khususnya sekolah-sekolah yang selama ini digunakan
untuk adik-adik kita untuk menuntut ilmu bisa semakin layak," tandas
Amirrul.
Diharapkan, program PPM sektor pendidikan
dari PT BSI ini dapat menciptakan generasi-generasi emas yang bermanfaat
menyongsong Indonesia Emas tahun 2045. (*)
